OJK Bakal Beri Insentif untuk Bank yang Efisien
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Untuk mendorong efisiensi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjanji akan memberikan insentif bagi bank-bank di Indonesia. Insentif ini berupa diskon alokasi modal inti bank untuk buka cabang apabila bank yang bersangkutan mampu menurunkan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).
BOPO merupakan salah satu rasio untuk mengukur efisiensi bank. Saat ini, OJK sendiri masih menggodok rasio BOPO yang efisien untuk bank-bank di Indonesia. Secara umum, perbankan di Indonesia memiliki rasio BOPO sebesar 81,49 persen per Desember 2015.
"Jika BOPO turun ke level tertentu dapat diskon. Kalau turunnya lebih besar lagi, dapat diskonnya lebih besar lagi. Pelonggaran syarat pendirian kantor cabang mencapai 40 persen - 50 persen," ujar Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, Jumat (8/4/2016).
Sesuai Peraturan OJK (POJK) tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, perusahaan bank tidak dapat melakukan kegiatan pembukaan jaringan kantor baru apabila alokasi modal intinya tidak memenuhii syarat.
Tak hanya melihat BOPO, menurut Muliaman pihaknya juga akan memberikan insentif tersebut apabila bank mampu menyeret turun rasio margin bunga bersihnya atau Net Interest Margin (NIM). Di mana rata-rata NIM perbankan saat ini berkisar 5,39 persen.
Paket insentif ini nantinya diharapkan akan mendorong perbankan di Tanah Air menjadi lebih efisien. BOPO dan NIM perbankan saat ini dianggap sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Hal inilah yang membuat perbankan memasang bunga kredit lumayan tinggi untuk mengkompensasi BOPO. (mk)